PEKAN SRU SELAMAT
(Penyuluhan Kanker Suka Rela Untuk Seluruh Lapisan Masyarakat )
PENYULUHAN KANKER
Materi Penyuluhan Kanker
I. Pendahuluan II. Jenis-Jenis Kanker III. Apa Penyebab Kanker? IV. Apa Saja Gejala Kanker? V. Diagnosis Kanker VI. Pengobatan Kanker VII. Bagaimana Mencegahan Kanker?
Melihat situasi dan kondisi di indonesia pada saat ini, sering sekali kita mendengar jumlah penderita tumor dan kanker bukannya berkurang akan tetapi malah semakin bertambah, semua terjadi seiring dengan perubahan pola budaya makan dan budaya pergaulan yang semakin bebas dan hidup yang kurang sehat. Menurut Sugeng Mulyadi, S.Pd.I, M.Si Ketua GRUBIKu ( Gerakan Rakyat Untuk Bangun Indonesia Kuat ), untuk skala nasional, penderita tumor dan kanker tertinggi yang diderita wanita adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100 ribu orang perempuan, disusul kanker leher rahim yang mencapai 16 per 100 ribu orang. Data dari Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta pun tahun 2009 memaparkan (dari beberapa rumah sakit percontohan) jumlah penderita kanker seperti kanker servicks (leher rahim) di D.I. Yogyakarta cukup tinggi dan menempati urutan teratas (pertama) dengan jumlah 1.185 orang yang rawat inap dan 694 orang menjalani rawat jalan. Sedangkan untuk kanker payudara yang rawat inap sebanyak 1.069 orang dan yang menjalani rawat jalan 970 orang. Bahkan Pada tahun 2011 pun belum ada data yang valid karena belum genap satu tahun, namun diperkirakan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah penderita kanker semakin meningkat. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia WHO memperkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada 2030. Dari data di atas pada kebanyakan penderia tumor atau kanker ditemukan sudah sangat terlambat sehingga mempengaruhi tingkat kesembuhannya menjadi semakin sulit, di tambah pula kurangnya pengetahuan atau informasi dalam masyarakat kita mengenai penyakit tumor dan kanker ini, terlebih minimnya sarana dan prasarana tempat Informasi yang sulit didapat. Kita semua berharap dengan diadakan penyuluhan ini atau sosialisasi penyakit tumor dan kanker ini pada masyarakat, masyarakat semakin tahu dan lebih peduli lagi betapa pentingnya kita mengetahui informasi ini. |
Kanker Serviks | Kanker Leher Rahim
Kanker Serviks – Apa itu kanker serviks? Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor satu di dunia.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Waspadalah !!
Berikut ada 11 hal yang perlu anda ketahui tentang kanker serviks ini :
1. Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
2. Seberapa berbahaya penyakit ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Ø Di dunia : Setiap menit ada 4 kasus dan setiap 2 menit 1 meninggal
Ø Di asia : Setiap 4 menit 1 wanita meninggal
Ø Di Indonesia : Setiap hari ada 40 kasus dan setiap hari 20 wanita meninggal.
Di Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa penyebabnya?
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana penularannya?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
5. Apa saja gejalanya?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap satu tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhannya?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-10 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
8. Selain itu, siapa lagi yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah partner seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim dengan biaya yang relatif murah,
10. Bisakah dicegah?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia (LPKI) D.I. Yogyakarta memberikan beberapa rekomendasi guna pencegahan kanker serviks.
11. Kalau sudah terinfeksi, bisakah disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya. Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan
Apa yang Harus Anda Ketahui Tentang KANKER PAYUDARA ?
Kanker payudara berawal dari sebuah sel, kemudian membelah dan berkembang tanpa terkendali. Sel kanker yang masih terlalu kecil sangat sulit dirasakan, sehingga pada kanker payudara stadium dini biasanya tidak ada gejala. Mamografi dapat mendeteksi kanker sebelum dirasakan adanya benjolan, hal inilah mengapa pemeriksaan rutin setiap tahun dengan mamografi begitu penting. Beberapa benjolan pada payudara dapat terlihat seperti kanker, jadi sangat baik mengetahui perbedaannya, dan mendapatkan pemeriksaan dari dokter perihal benjolan yang mencurigakan.
Mengetahui Gejala Kanker Payudara
Gejala klasik kanker payudara adalah munculnya benjolan pada payudara atau ketiak. Kanker payudara inflamasi adalah jenis kanker payudara yang cukup agresif, pertumbuhan sel kanker menyebabkan kulit payudara seperti ruam kemerahan. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri adalah cara yang baik agar lebih mengetahui apabila terdapat perubahan pada payudara baik itu tekstur, ukuran dan kondisi kulit. Deteksi secara dini adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan payudara dan meningkatkan kemungkinan terbebas dari kanker payudara.
Gejala pada kanker payudara stadium lanjut (metastasis)
Kanker payudara stadium lanjut (metastasis) bisa berarti sel kanker sudah menyebar ke organ lain yang jauh dari tempat sel kanker berasal. Beberapa gejala yang terjadi pada tahap ini adalah sebagai berikut:
nyeri pada tulang, nyeri seperti ini bisa mengindikasikan bahwa kanker sudah menyebar ke tulang
nafas lebih pendek, kondisi seperti ini bisa mengindikasikan bahwa kanker sudah menyebar ke paru-paru.
Hilangnya gairah dan disertai warna kuning pada tubuh atau perut membengkak, kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa kanker sudah menyebar ke hati
Berat badan turun dengan drastic, kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa kanker sudah menyebar ke hati
Sakit kepada yang luar biasa, kondisi ini bisa mengindikasikan kanker sudah menyebar ke otak.
Penderita Kanker Payudara stadium lanjut
Gejala Kekambuhan Kanker Payudara
Kanker payudara yang telah diobati baik dengan kemoterapi, radiasi atau pembedahan memiliki kemungkinan untuk kambuh. Kekambuhan ini bisa terjadi dengan ditandai munculnya kanker pada tempat semula, ditempat disekitar kanker semula bahkan munculnya kanker pada daerah yang jauh dari tempat kanker semula. Kanker payudara yang mengalami kekambuhan bisa diobati lagi dengan kemoterapi, pembedahan atau radiasi. Biasanya jika pengobatannya dilakukan dengan kemoterapi lagi maka jenis obat kemoterapi yang digunakan harus memiliki efek yang lebih kuat dibanding dengan obat kemoterapi sebelumnya
SOLUSI PENCEGAHAN ( IMUNISASI ) DAN PENGOBATAN, Hubungi :
http://lembagapenyuluhankankerindonesia.blogspot.com/
LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA
Bekerjasama dengan:
CV INDOHERBAL MANDIRI INDONESIA
Komplek Griya Bandung Indah Block C-12 No:29 RT 06 RW 07 Ds Buah Batu Kel. Bojongsoang, Bandung
Office : Dsn. Geblag, Ds. Bantul , Kec. Bantul, Kab. Bantul,
Telp. 0274 – 9262 457 / 0858 789 40010
Email : lpki_yogyakarta@yahoo.com
INFORMASI HUBUNGI :
Sg Mulyadi : 0585 789 40010, 085217712901, 087878057090